Batang - Berdirinya Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang menjadi harapan besar bagi pemerintah daerah setempat untuk mengentaskan pengangguran. Pasalnya, KIT Batang yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) diperkirakan hingga tahun 2031 nanti kebutuhan tenaga kerja minimal mencapai 287 ribu orang dari Kabupaten Batang.
“Tahap awal, Presiden Jokowi telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama tiga perusahaan. Tiga pabrik itu minimal kebutuhan tenaga kerja menyerap 10.000 - 15.000 oramg untuk tahun 2023 dan 2024,” kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Batang Suprapto saat ditemui di Kantornya, Jumat (10/6).
Ia menjelaskan, saat ini Pemkab Batang melalui Disnaker sedang menginventarisasi calon tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan di KIT.
“Kita lagi intens melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pengelola KIT Batang. Yang jelas kita lagi berusaha mengutamakan orang Batang dulu. Karena kita sudah ada regulasi Perbup 42/2021 yang mengutamakan warga Batang terserap di perusahaan KIT,” jelasnya.
Ia menuturkan, kesenjangan kompetensi tenaga kerja menjadi permasalahan bagi Pemkab Batang, karena tidak semuanya memiliki keahlian yang dibutuhkan perusahaan.
“Upaya kita sekarang lagi menyiapkan sarana prasaran Balai Latihan Kerja (BLK). Karena yang kita punya sekarang tidak layak dan harus direvitalisasi,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, Pemkab Batang saat ini sudah menyiapkan lahan seluas 2,4 hektar untuk dibangun BLK. Direncanakan tahun ini sudah mulai pembangunannya.
“Sesuai Detailed Engineering Design (DED) tahun 2021 dianggarankan Rp31,5 miliar. Tahun ini mulai dibangun dengan anggaran Rp2 miliar, tahun 2023 dilanjutakan dengan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Provinsi. Lalu, 2024 menggunakan anggaran pemerintah pusat,” terangnya.
Upaya lain untuk meningkatkan kompetensi calon tenga kerja, jelasnya, Pembak Batang juga menggelar pelatihan yang dikerjasamakan dengan perusahaan maupun stakeholder terkait.
“Kita juga kirim calon tenaga kerja ke luar daerah untuk meningkatkan kompetensinya,” pungkasnya.